Menumbuhkan
Semangat Belajar
Ini
merupakan pengalaman pribadi cerita saya awal saya mendalami belajar Fotografi,Ini
bisa jadi awal dimana saya suka dalam bidang fotografi, ketika duduk dibangku
sekolah dasar saya sering melihat saudara saya menggunakan kamera film milik
nya dan saya sangat menyukai hasil jepretannya dan sesekali saya mencoba untuk
meminjam untuk sekedar memegang kamera nya, dan dengan seIzin nya saya juga
diperbolehkan untuk menangkap gambar. Namun kePopularitas kamera Film hilang
ketika Kamera digital mulai memperkenalkan diri.
Awal
masuk Sekolah Menengah Pertama saya mengenal Handphone milik orang tua saya,
yang kebetulan ada kamera nya. Dari situ saya belajar menggunakan nya dan walau
hanya sekedar asal jepret namun saya bangga karena itu hasil saya sendiri. Seiring
berjalan nya waktu saya belajar memaksimalkan kamera handphone milik orang tua
saya, dan dari situ juga saya bergabung dengan komunitas pencinta kamera ponsel
(KOFIPON), bergabung dengan Komunitas membuat saya makin giat belajar
memaksimalkan kamera ponsel, saling sharing dengan teman dan terkadang
bersama-sama kita foto bareng mencari objek entah itu dengan teknik fotomacro
atau landscape.
Ketika masuk ke sekolah menengah atas saya mulai mencoba
Kamera DSLR(Digital Single Lens Reflex), namun
bukan berarti saya meninggalkan kamera handphone saya, saya hanya ingin belajar
hal baru atau mendapatkan skill baru dibidang fotografi ini. Ketika ini pun
juga punya saya namun punya teman sekolah saya, awal awal masih agak kaku namun
seiring saya sering menggunakan saya mulai terbiasa dengan kamera ini.
Agak
malu didalam hati saya ketika saya terlalu sering menggunakan kamera teman saya
ini, namun teman saya tetap memperbolehkan katanya tidak apa apa, ketika kita
mempunyai sesuatu termasuk ilmu tentu harus dibagikan dengan yang lain. Ketika akhir
Sekolah menengah atas saya ingin mengikuti lomba fotografi dengan tema
Landscape, bermodalkan kamera milik teman saya ini, saya memulai awal lomba
ini. Namun sangat disayangkan ternyata belum rezeki saya untuk memenangkan
lomba ini, alih-alih membuat saya pantang semangat, tetapi saya malah semakin
terpacu untuk mendalami ilmu ini, karena bagi saya tidak ada karya atau suatu
hasil dalam seni fotografi ini Jelek, seni fotografi besifat relatif dan setiap
orang mempunyai selera yang berbeda beda dalam menikmatinya.
Semangat saya semakin bertambah ketika
saya dipercaya untuk jadi kepala panitia dibagian dokumentasi untuk acara
perpisahan sekolah, bersama tim yang saya buat saya semakin semangat untuk
mengabadikan setiap moment, dan kerja keras saya dalam bekerja untuk acara ini
membuahkan hasil, karena mendapatkan Upah atau gaji yang setimpal dengan apa
yang saya hasilkan.
Namun ketika saya ingin sekali
mempunyai kamera, ada saja keperluan lain yang harus didahulukan, dan pada
akhir nya saya mempunyai kamera pertama saya ketika awal masuk kuliah dengan
hasil jerih payah saya sendiri, dari situ juga saya belajar bersama dengan
komunitas yang ada dikampus saya dan memperluas pertemanan didalam bidang ini hingga
keluar kota, walau untuk sekedar berbagi
ilmu
namun ini merupakan hal yang sangat menyenangkan. Mulai dari situ juga saya
mendapatkan pekerjaan sampingan ketika kuliah yaitu memotret, ntah itu Model,
acara pernikahan, dan acara lain nya. Namun pada seketika ketika saya sedang
senang nya mempunyai kamera, saya harus menjual nya untuk keperluan yang lebih
penting.
Alih alih membuat saya sedih, namun
malah membuat pekerjaan saya dibidang foto ini semakin banyak. Seketika saya
saya yang dibutuhkan didalam pekerjaan ini bukan hanya sekedar Kamera dan asal
jepret, namun lebih dari itu harus ada Skill, atau yang bisa dikuasai dalam
bidang ini. Ketika saya bertanya mengapa memilih dengan saya mereka menjawab
karena kami suka hasil foto mu. Kamera memang bukan inti dari bidang ini ,
namun mempunyai kamera bukan lah yang utama , lebih dari itu kau harus
menguasai nya memperdalam belajar menggunakan nya makan kau akan dapat hasil
yang memuaskan.
Walau
sampai saat ini saya belum mempunyai nya kembali dan masih menggunakan kamera
teman saya, namun saya yakin suatu hari nanti saya bisa memiliki kembali kamera
idaman saya dan memulai kembali apa yang pernah dahulu saya fokuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar